Punya 15.869 Karyawan, PT Chang Shin Layani 90 Akseptor KB

Banyak keuntungan yang didapat ketika klinik di perusahaan telah teregistrasi (K0/KB) di SIGA dan bekerjasama dengan BKKBN. Dengan demikian perusahaan akan memperoleh distribusi alat dan obat kontrasepsi dari BKKBN. Ini menjadi contoh bagi perusahaan lain yang belum bekerjasama.

Wahidin, Deputi KBKR BKKBN
KARAWANG | WARTAKENCANA.ID

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bekerjasama dengan Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia dan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menggelar pelayanan keluarga berencana (KB) serentak pada 15 Mei 2024. Di Jawa Barat, kegiatan dipusatkan di PT Chang Shin dan Rumah Sakit Rosela, Kabupaten Karawang. Pelayanan juga berlangsung di tujuh daerah lain, meliputi Kabupaten Pangandaran, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Subang, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Bandung, dan Kota Tasikmalaya.

Pelayanan serentak dalam rangka memperingati Hari Buruh Internasional (May Day) dan Hari Keluarga Nasional (Harganas) 2024 di Kabupaten Karawang berhasil memberikan pelayanan KB kepada 90 akseptor. Dengan rincian 30 akseptor metode operasi wanita (MOW), 10 akseptor IUD, 10 akseptor implan, 30 akseptor suntik, 5 akseptor pil dan 5 akseptor kondom.

Deputi Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi BKKBN Wahidin meniai PT Chang Shin dan Kabupaten Karawang patut menjadi contoh bagi perusahaan lainnya di Indonesia. Chang Shin Indonesia merupakan perusahaan asal Korea yang berdiri sejak 2011 di Karawang.

Chang Shin memproduksi alas kaki sepatu dengan total pekerja 15.869 orang. Dari jumlah tersebut, 90 persen pekerja di antaranya adalah perempuan. Sebagian di antaranya merupakan sasaran program KB. Jumlah pekerja perempuan menikah sebanyak 6.350 orang. Pekerja pria menikah 1.170 orang. Sisanya perempuan belum menikah sasaran pencegahan stunting.

“Banyak keuntungan yang didapat ketika klinik di perusahaan telah teregistrasi (K0/KB) di SIGA dan bekerjasama dengan BKKBN. Dengan demikian perusahaan akan memperoleh distribusi alat dan obat kontrasepsi dari BKKBN. Ini menjadi contoh bagi perusahaan lain yang belum bekerjasama,” ungkapnya.

Sementara itu, saat membuka kegiatan secara resmi, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menjelaskan bahwa pelayanan KB serentak ini merupakan manifestasi tema May Day 2024. “Perencanaan keluarga melalui Program KB akan berdampak positif pada kesehatan dan kesejahteraan. Termasuk menurunkan angka stunting pada anak, sehingga pekerja dan keluarga akan menjadi kompeten, produktif dan sejahtera. Itu secara tidak langsung akan juga menguntungkan bagi perusahaan,” tegas Ida.

Menaker berharap kegiatan ini menjadi program yang berkelanjutan. Apalagi pelayanan KB ini diberikan secara gratis kepada masyarakat dan pekerja. Turut hadir meninjau pelayanan KB serentak kali ini di Karawang, Ketua Tim Kerja Akses Kualitas Layanan KB dan Kespro BKKBN Jawa Barat, Kepala DPPKB Kabupaten Karawang, Kepala Disnakertrans Kabupaten Karawang, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang, Pimpinan Chang Shin Indonesia, Apindo, Camat Klari, Kepala Puskesmas Klari, Kepala Puskesmas Anggadita, Kepala Puskesmas Curug, Kepala Desa Gintung Kerta, dan Kepala Desa Kiara Payung.(NJP)