Mentoring-Coaching, Jurus BKKBN Jabar Kebut Capaian Program Prioritas

Kita berharap lima program yang dititipkan Pak Menteri bisa mendarat hingga ke tingkat lini lapangan. Para penyuluh KB, baik ASN maupun P3K, berjumlah 2.042 orang yang tersebar di seluruh wilayah di Jawa Barat akan berkontribusi bagi tercapainya target quick wins, antara lain Genting, Tamasya, Gate, AI Super Apps tentang Keluarga, dan Lansia Berdaya.

Dadi A. Roswandi, Kepala BKKBN Jawa Barat

BANDUNG | WARTAKENCANA.ID

Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Barat mengembangkan jurus andalan untuk mepercepat pencapaian program prioritas yang menjadi quick wins kementerian. Jurus ini mengadopsi organisasi belajar (learning organization) yang diberi label mentoring dan coaching, konsep yang juga digunakan dua tahun lalu di Jawa Barat.

Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Barat Dadi Ahmad Roswandi menjelaskan, mentoring dan coaching jilid II ini merupakan penyempurnaan dari inovasi berbasis learning organization yang dikembangkan dua tahun lalu saat dia menjadi pelaksana tugas Kepala BKKBN Jabar. Melalui strategi ini, aparatur sipil negara (ASN) BKKBN Jabar akan berperan sebagai coach atau pelatih dan mentor bagi penyuluh keluarga berencana (PKB) di sejumlah kecamatan. Setiap ASN bertugas membina 5-6 kecamatan di Jawa Barat.

Dadi optimistis program pembinaan kepada seluruh PKB KB di Jawa Barat bisa mendongkrak capaian yang digagas Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga)/Kepala BKKBN Wihaji untuk program pembangunan keluarga dan penurunan stunting. “Mereka akan berkoordinasi dengan para penyuluh yang bertanggung jawab di daerah binaannya, memantau kinerjanya, target dan capaiannya. Juga belajar bersama-sama dalam menyelesaikan berbagai masalah program Bangga Kencana,” jelas Dadi.

“Kita berharap lima program yang dititipkan Pak Menteri bisa mendarat hingga ke tingkat lini lapangan. Para penyuluh KB, baik ASN maupun P3K, berjumlah 2.042 orang yang tersebar di seluruh wilayah di Jawa Barat akan berkontribusi bagi tercapainya target quick wins, antara lain Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting), Taman Asuh Sayang Anak (Tamasya), Gerakan Ayah Teladan (Gate), AI Super Apps tentang Keluarga, dan Lansia Berdaya,” lanjut Dadi.

Dadi mengingatkan bahwa target sasaran dan isu program pembangunan keluarga mencakup soal pernikahan dini, ibu hamil, peran ayah, stunting, remaja hingga lansia. Semua upaya itu dilakukan Kemendukbangga/BKKBN untuk mempersiapkan pembangunan sumber daya manusia (SDM) unggul dan keluarga berkualitas demi menyongsong Indonesia Emas 2045.

Dadi berharap, melalui program ini akan ada penajaman program dan pembagian wewenang pengelolaan program hingga ke tingkat kecamatan. “Sesuai dengan semangat untuk belajar terus menerus, kita berharap bisa menerapkan filosofi to learn, to live together,” tambahnya.

Mengutipkan pesan Menteri Wihaji, Dadi mengajak seluruh pegawai untuk selalu move on. “Melupakan masa lalu, menikmati masa kini, dan melanjutkan masa depan. Hidup harus ada perencanaan dan punya determinasi. Jangan menunda pekerjaan, karena menunda pekerjaan adalah bagian dari penderitaan,” pungkasnya.(N)