Terima kasih sekali untuk pak Bupati Ciamis. Targetnya 5.000 lebih, insyaallah saya yakin akan tercapai, karena di pagi ini saja sudah hampir 700. Saya juga mengucapkan terima kasih karena tadi Bupati Ciamis memasukan target Pelayanan KB Serentak Sejuta Akseptor ini ke dalam Peringatan Hari Jadi Kabupaten Ciamis. Kami ucapkan selamat hari jadi Kabupaten Ciamis.
Hasto Wardoyo, Kepala BKKBN
CIAMIS | WARTAKENCANA.ID
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo meluncurkan Pelayanan Keluarga Berecana (KB) Serentak Sejuta Akseptor (PSA) dalam rangka memperingati Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-31 Tahun 2024 secara hybrid dari Bali pada Selasa, 4 Juni 2024. Di Jawa Barat, kegiatan ini dipusatkan di Puskesmas Kawali, Kecamatan Kawali, Kabupaten Ciamis.
Peluncuran PSA Jawa Barat dihadiri Penjabat Bupati Ciamis Engkus Sutisna, Penjabat Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kabupaten Ciamis Yulia Sari Sutisna, Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Barat Fazar Supriadi Sentosa, dan Direktur Bina Kualitas Pelayanan KB BKKBN RI Martin Suanta. Turut hadir Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Ciamis Dian Budiyana beserta jajaran.
Sebagai sebagai provinsi terbesar di Indonesia, Jawa Barat mendapat target paling jumbo, 263.893 akseptor. Sedangkan untuk Kabupaten Ciamis ditargetkan bisa melayani 5.608 akseptor. Saat sesi telewicara berlangsung, Hasto menyampaikan apresiasi atas capaian dan kerja keras yang dilakukan.
“Terima kasih sekali untuk pak Bupati Ciamis. Targetnya 5.000 lebih, insyaallah saya yakin akan tercapai, karena di pagi ini saja sudah hampir 700. Saya juga mengucapkan terima kasih karena tadi Bupati Ciamis memasukan target Pelayanan KB Serentak Sejuta Akseptor ini ke dalam Peringatan Hari Jadi Kabupaten Ciamis. Kami ucapkan selamat hari jadi Kabupaten Ciamis,” ucap Hasto.
Hasto menjelaskan bahwa ukuran kualitas sumber daya manusia (SDM) hari ini adalah bagaimana kemampuan SDM itu mampu bekerja di dalam satu institusi dan mampu menghasilkan sesuatu yang bisa diukur secara kapital atau disebut Human Capital Index (HCI). “Salah satu yang menentukan dari HCI itu adalah bagaimana pertumbuhan anak kita cerdas atau tidak. Karena cerdas atau tidaknya anak itu dipengaruhi oleh stunting, maka mencegah stunting itu menjadi penting. Stunting itu sangat dipengaruhi oleh interval atau jarak kelahiran antaranak, maka mengatur jarak kelahiran antaranak sangat penting,” tandas Hasto.
“Hari ini kita bersama-sama menyelenggarakan Pelayanan KB Serentak Sejuta Akseptor karena kita ingin sama-sama mengatur jarak antaranak. Sebaiknya jarak kelahiran antaranak jangan kurang dari tiga tahun,” pungkas Hasto.(N)