Anggap Sudah Hebat, Dadi Roswandi Siap Jadikan Jabar Istimewa

Jawa Barat ini sudah hebat. Saya tinggal melakukan touch-up saja, memoles keberhasilan dan pencapaian yang sudah diraih. Tentu, yang masih kurang akan kita perbaiki, agar Jawa Barat makin juara dan istimewa.

Dadi Ahmad Roswandi, Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Barat

BANDUNG | WARTAKENCANA.ID

Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa Barat Dadi Ahmad Roswandi berjanji bakal melanjutkan keberhasilan program pembangunan keluarga, kependudukan, dan keluarga berencana (Bangga Kencana) yang telah ditorehkan sebelumnya di bawah kepemimpinan Fazar Supriadi Sentosa. Dadi menegaskan komitmen tersebut saat menerima Memori Jabatan dari Kepala Perwakilan BKKBN Jabar sebelumnya, Fazar Supriadi Sentosa, di Kantor Perwakilan BKKBN Jawa Barat pada Senin, 20 Januari 2025.

“Jawa Barat ini sudah hebat. Saya tinggal melakukan touch-up saja, memoles keberhasilan dan pencapaian yang sudah diraih. Tentu, yang masih kurang akan kita perbaiki, agar Jawa Barat makin juara dan istimewa,” tegas Dadi.

Salah satu yang dilanjutkan adalah memertahankan BKKBN Jawa Barat sebagai Zona Integitas Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (ZI WBBM), dengan mengoptimalkan 10 layanan unggulan dan lima program quick wins Kementeriaan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN. Lima quick wins tersebut meliputi Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting), Taman Asuh Anak, Gerakan Ayah Teladan, Lansia Berdaya, dan data terpadu berbasis kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).

Dadi didapuk Mendukbangga/Kepala BKKBN Wihaji untuk kembali mengurus provinsi dengan tantangan kependudukan dan pembangunan keluarga yang luar biasa bersamaan dengan pelantikan pejabat manajerial lainnya pada Rabu, 15 Januari 2025. Adapun Fazar yang alihtugas menjadi kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, jabatan yang sama sebelum Fazar bertugas di Jawa Barat.

Pada hari pertamanya saat pisah sambut jabatan dan mengumpulkan para ketua tim kerja, Dadi menegaskan siap gasspol membawa Jawa Barat lebih baik dari sebelumnya dengan pendekatan pembelajaran yang terus menerus. “Kita selalu harus berprinsip bahwa hari ini harus lebih baik dari kemarin, dan hari esok harus lebih baik dari hari ini,” pesannya pada jajaran ASN Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat.

Kepala BKKBN Jawa Barat Dadi Ahmad Roswandi bersama tim kerja BKKBN Jawa Barat. Turut hadir Kepala Perwakilan BKKBN Kepulauan Bangka Belitung Fazar Supriadi Sentosa dan Sekretaris Perwakilan BKKBN Jabar Kukuh Dwi Setiawan. (Dok. BKKBN Jabar)

Jabar Istimewa

Sementara itu, Jabar Istimewa yang disinggung Dadi merupakan tagline yang diusung Gubernur Jawa Barat terpilih Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan. Merujuk dokumen visi misi pasangan Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan,  Jabar Istimewa berisi sembilan program unggulan. Sembilan program itu mereka sebut dengan istilah “9 Lengkah Ngawangunan Jabar Istimewa’ atau Sembilan Langkah Membangun Jabar Istimewa. Berikut sembilan program unggulan tersebut.

  1. Pembangunan Infrastruktur Jalan sampai ke Pelosok Desa dan Permukiman perkotaan.
  2. Pembangunan Jaringan Irigasi di Seluruh Wilayah Pertanian, serta mendorong terciptanya ekosistem ekonomi pertanian organik, melalui konektivitas pertanian berbasis kehutanan, perkebunan, peternakan, dan perikanan.
  3. Pengembangan Pendidikan berkarakter, SMA/SMK Gratis dan Penambahan Ruang Kelas Baru guna menjaga Kesetaraan Jumlah Ruang Kelas Sekolah Negeri SD, SMP, dan SMA/SMK.
  4. Pengembangan Lapangan Kerja Baru, dengan mendorong Investasi di Wilayah Kabupaten/Kota Bertata Ruang Industri, serta Pariwisata, Ekonomi Kreatif, dan Smart City.
  5. Penyempurnaan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten/Kota dengan penambahahan layanan khusus, seperti Kesehatan Ibu dan Anak, Penyakit Jantung, Sarana Cuci Darah, Kanker, Penanganan Stroke dengan sarana bedah syaraf, layanan operasi dan layanan lainnya yang selama ini tersentralisasi di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung, serta Pemberian Beasiswa Dokter Spesialis Putra Daerah Sesuai dengan Kelangkaan dan Karakteristik Penyakit Masyarakat.
  6. Pengembangan industri pengobatan berbasis kearifan lingkungan.
  7. Mencetak 10.000 Manajer Putra Daerah, melalui Beasiswa di Politeknik Berorientasi Terapan.
  8. Pengembangan Pengelolaan Sampah Mandiri Sampai Dengan Tingkat RT (Rukun Tetangga); Penataan Kampung Nelayan, tempat pelelangan ikan, Pelabuhan pendaratan kapal nelayan serta normalisasi muara di pesisir Jawa Barat.
  9. Mendorong peningkatan kesejahteraan Kepala Desa, Perangkat Desa, RW, RT, Linmas, Kader PKK, Kader Posyandu, Guru Agama, Ajengan, serta Penguatan Pembangunan Desa Berbasis Kearifan Lingkungan dan Transformasi Birokrasi Berdampak. (N)