Lebih Powerfull dengan Centang Biru

BKKBN Jabar Optimalkan Peran Media Sosial

BKKBN Jawa Barat patut berbangga. Kini, akun @bkkbnjawabarat resmi terverifikasi Meta, perusahaan induk Instagram dan Facebook. Jumlah pengikutnya juga tercatat paling jumbo jika dibandingkan dengan perwakilan BKKBN provinsi lain. Akun verified ini menjadi salah satu strategi BKKBN Jabar dalam menyajikan informasi terbaik melalui media sosial.

Jika Anda kebetulan sedang membuka Instagram, cobalah ketik “bkkbn” pada kolom pencarian. Tampak seluruh perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) memiliki akun. Ini belum termasuk unit kerja atau program yang dikembangkan BKKBN. Sebut saja misalnya akun @ditlaptik_bkkbn atau @dithanlan_bkkbn milik dua direktorat BKKBN. Ada lagi akun program seperti @keluargajuara atau @rumpakabalantik yang dikelola tim kerja BKKBN Jawa Barat.

Perhatikan lebih detail. Dari puluhan -atau mungkin ratusan- akun yang terafiliasi dengan BKKBN, tampak hanya ada empat yang sudah memiliki label verified alias centang biru. Satu akun milik BKKBN Pusat, @bkkbnofficial. Tiga lainnya adalah akun milik BKKBN Perwakilan tiga provinsi utama di Indonesia: Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Jawa Barat lebih istimewa karena menjadi satu-satunya provinsi dengan lebih dari 50 ribu follower, tepatnya 54,9 ribu pada saat akun tersebut diintip Warta Kencana.

Tentu, jumlah pengikut bukan satu-satunya indikator kinerja media sosial. Namun demikian, jelas sangat penting. Alasannya, semakin banyak pengikut, semakin banyak publik yang dapat terpapar informasi yang disajikan. Secara keseluruhan, kinerja media sosial memuat empat indikator yang terkait satu sama lain. Keempatnya menjadi alat ukur performa media sosial.

“Kinerja media sosial, termasuk media sosial BKKBN Jabar, ditentukan oleh empat indikator. Pertama, tentu follower atau banyaknya orang yang menjadi pengikut akun medsos kita. Kedua, activity atau produktivitas konten yang dibuat setiap hari,” terang Ketua Tim Kerja Hubungan Antarlembaga, Advokasi, Komunikasi, Informasi, Edukasi, dan Kehumanan Perwakilan BKKBN Jawa Barat Herman Melani.

“Ketiga, interaction atau biasa disebut engagement. Yakni, banyaknya warganet yang berinteraksi dengan akun pada setiap konten yang disajikan. Keempat, responsiveness berupa respons dari admin atau tim pengelola kepada warganet yang berkomentar. Keempat indikator ini disingkat FAIR, kependekan dari follower, activity, interaction, dan responsiveness. Alhamdulillah hasil pembobotan FAIR Score menunjukkan @bkkbnjawabarat berada pada posisi pertama di antara seluruh perwakilan BKKBN di Indonesia,” tambah Herman bangga.

Kebanggaan Herman bisa dimaklumi. Melihat skor seluruh perwakilan BKKBN, BKKBN Jabar keren parah. FAIR Score akun @bkkbnjawabarat menjulang di antara 30 akun lain milik provinsi lain.  Akun @bkkbnjawabarat berhasil membukukan skor 75,72. Skor ini nyaris dua kali lipat dari akun @bkkbnjatimofficial milik Perwakilan BKKBN Jawa Timur sebesar 40,88.

Akun @bkkbn_jateng milik Perwakilan BKKBN Jawa Tengah yang nota bene menjadi akun verified pertama di antara provinsi lain hanya mampu meraih skor 34,93. Dibandingkan dengan akun @bkkbn_sultra milik Perwakilan BKKBN Sulawesi Tenggara di urutan ke-31, skor Jabar ini mencapai 10 kali lipatnya.

Dari empat indikator kinerja dalam FAIR Score, BKKBN Jabar digdaya dalam dua indikator: follower paling banyak dan interaction tertinggi. Aktivitas akun @bkkbnjawabarat hanya kalah dari akun @bkkbnsumbar milik Perwakilan BKKBN Sumatera Barat dengan rata-rata 2,9 konten per hari. Satu strip di atas Jawa Barat dengan rata-rata 2,8 konten per hari.

Posisi Jabar hanya sedikit melorot ke posisi keempat untuk indikator responsiveness yang hanya membalas 14 persen komentar netizen. Akun paling responsif membalas komentar adalah @bkkbnbengkulu milik Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu. Akun dengan 6.759 follower ini membalas 36 persen komentar dari warganet. Meski begitu, @bkkbnjawabarat konsisten berada di empat besar dalam setiap indikator. Berbeda dengan dua akun verified lain yang sampai terjerembab ke posisi 26 misalnya.

Merujuk pada Instagram Insight, data analitik yang menunjukkan performa dan mengukur kinerja dari konten, akun @bkkbnjawabarat memiliki account reached 94.651 per bulan. Reach dijalankan untuk mengetahui efektivitas dari konten yang sebelumnya telah diposting. Reach digunakan untuk melihat seberapa banyak akun unik dalam Instagram. Dengan angka di atas, akun unik yang mengakses konten selama sebulan berjumlah 94.651 atau mendekati dua kali lipat jumlah pengikut sebanyak 54,9 ribu.

Lengkapnya, akun @bkkbnjawabarat posting 207 konten, disukai 14.281 akun, dikomentari 244 orang atau akun, dan mengundang 1.164 follower anyar. Akun @bkkbnjawabarat sendiri tercatat hanya mengikuti (following) 836 aku, dengan lima di antaranya lima akun selama periode bulan berjalan saat Insight diintip.

Dilihat dari sisi audiens, nyaris seluruh pengakses berasal dari Indonesia. Hanya lima persen yang berasal dari luar Indonesa. Bandung tercatat menjadi daerah dengan pengakses terbanyak dengan 20,3 persen. Berikutnya ada Cianjur (6,6 persen), Jakarta (6,5 persen), Tasikmalaya (4 persen), dan Bekasi (3,5 persen). Selebihnya tersebar di berbagai daerah di Indonesia.

Secara gender, pengakses terbanyak adalah perempuan. Sebanyak 59,5 persen perempuan dan 40,5 persen laki-laki. Dilihat dari rentang usia, pengakses @bkkbnjawabarat didominasi warganet berusia 18-44 tahun. Rentang usia ini berada dalam periode masa subur, sehingga cocok sebagai sasaran program pembangunan keluarga, kependudukan, dan keluarga berencana (Bangga Kencana).

Menanggapi kedigdayaan media sosial BKKBN Jawa Barat, Herman menilai keberhasilan itu tidak lepas dari kualitas konten yang disajikan dan strategi massif yang dilakukan dalam boost follower. Bagaimanapun, tegas Herman, dunia maya sangat mendewakan konten. Konten yang keren berpotensi memiliki engagement tinggi sekaligus mengundang follower baru. Sebaliknya, konten yang buruk kecil hanya akan memperburuk citra lembaga.

“Rumusnya, ‘Content is the King’. Karena itu, tugas kita untuk senantiasa menghadirkan posting yang keren, menarik, dan dibutuhkan. Kami bertekad untuk terus meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, terutama netizen yang membutuhkan pelayanan Bangga Kencana melalui medsos. Caranya adalah dengan meningkatkan kualitas bio di Instagram, menambah link informasi, mempermudah netizen untuk kontak langsung dengan admin, PPID, dan manfaatkan fitur seperti ‘Guidance’,” jelas Herman.

Herman juga memastikan BKKBN terus berupaya meningkatkan kualitas platform. Keberhasilan Jawa Barat memperoleh status terverifikasi (verfiied) alias centang biru menunjukkan bahwa akun yang dikelola benar-benar mencerminkan lembaga BKKBN Jawa Barat. Status ini dengan sendirinya meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap informasi yang disajikan media sosial BKKBN Jabar.

“Kami menargetkan followers @bkkbnjawabarat bisa malampaui @bkkbnofficial. Tahun ini kami menargetkan bisa mencapai 100 ribu followers. Untuk mencapai itu, kami mengisinisasi kolaborasi dengan Direktorat KIE dan Direktorat Lini Lapangan untuk digitalisasi penyuluh KB. Orientasi tim pendamping keluarga (TPK) 2024 salah satu RTL-nya mewajibkan TPK membuat konten ketika memberikan sosialisasi atau KIE kepada masyarakat mengenai pencegahan stunting dengan tag and mention akun @bkkbnjawabarat,” beber Herman.(N)