“Secara nasional dalam kurun waktu 10 hari kami menargetkan sekitar 1,4 juta akseptor yang akan dilayani dalam Pekan Pelayanan KB.” (Wahidin, Deputi Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi BKKBN)
INDRAMAYU | WARTAKENCANA.ID
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menargetkan pelayanan keluarga berencana (KB) kepada 1,4 juta aksetor selama pekan pelayanan serentak dalam rangka peringatan World Contraception Day (WCD) atau Hari Kontrasepsi Sedunia Tahun 2024. Pekan pelayanam berlangsung di seluruh Indonesia pada 10-20 September 2024 untuk seluruh metode kontrasepsi.
“Secara nasional dalam kurun waktu 10 hari kami menargetkan sekitar 1,4 juta akseptor yang akan dilayani dalam Pekan Pelayanan KB,” jelas Deputi Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KBKR) BKKBN Wahidin saat membuka Kick Off Pekan Pelayanan KB Serentakdi Puskesmas Sukagumiwang, Jatibarang, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, pada Selasa (10/9/2024).
Hari Kontrasepsi Sedunia diperingati setiap 26 September, dengan tujuan meningkatkan kesadaran masyarakat akan manfaat penggunaan kontrasepsi dan mengupayakan generasi muda untuk mendapatkan informasi tentang kesehatan reproduksi. Wahidin mengingatkan agar peringatan Hari Kontrasepsi Sedunia tidak hanya
Jadi perayaan seremonial, tetapi juga harus dimanfaatkan momen ini untuk terus menggalakkan kembali program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana).
Dalam arahannya, Wahidin menjelaskan kaitan penduduk dengan Hari Kontrasepsi. “Di Indonesia, program KB baru di mulai pada 1970. Tahun 80-an penduduk Indonesia 135 juta. Saat ini, tahun 2024, hanya butuh 40 tahun, penduduk kita naik dua kali lipat, bahkan lebih. Itu sudah ada program KB, sudah ada kontrasepsi. Bagaimana kalo tidak ada program KB, kalau tidak ada kontrasepsi,” ujar Wahidin.
Ada sebuah kajian yang dilakukan oleh Ascobat Gani pada 2000 silam. Menurut Ascobat, saat itu, kalau tidak ada program KB, penduduk di Indonesia tambah sekitar 80 juta. Dengan demikian, tanpa adanya KB saat ini mungkin penduduk Indonesia sudah menyentuh angka 500 juta jiwa. Dengan jumlah penduduk sekarang saja Indonesia masih ada kemiskinan ekstrem, masih ada stunting, masih ada rata-rata usia sekolah di bawah sembilan tahun, dan masih banyak orang Indonesia yang terpaksa menjadi buruh migran di luar negeri.
“Bayangkan kalau tidak ada kontrasepsi,” ujarnya menegaskan berulang kali, seraya menandakan bahwa kalau bangsa ini ingin menaikkan kualitas, berarti kuantitas harus di kontrol.
“Kontrasepsi merupakan bagian kecil untuk merencanakan masa depan kita,” jelas Wahidin.
Ia juga menandaskan bahwa penggunaan kontrasepsi dari banyak riset akan berhubungan dengan kesejahteraan keluarga dan juga stunting. Pada akhirnya akan berhubungan dengan kemiskinan ekstrem, yang saat ini sedang menjadi program prioritas pemerintah.
Maka, jika Indonesia ingin kualitasnya sejajar dengan negara lain, stunting harus turun, kemiskinan ekstrem harus turun, pendidikan meningkat. Yang paling dasar, harus diawali dengan berhasilnya program KB.
Pelayanan KB Berkualitas
Sebelumnya, Direktur Bina Kualitas Pelayanan Keluarga Berencana BKKBN Martin Suanta dalam laporannya menyampaikan tema yang digunakan dalam peringatan Hari Kontrasepsi Sedunia tahun 2024 adalah “Pelayanan KB Berkualitas untuk Indonesia Emas Tahun 2045”. Tema ini mengandung maksud agar seluruh stakeholders, provider, dan mitra kerja untuk memberikan pemahaman dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya perencanaan keluarga dan pemilihan kontrasepsi yang tepat.
Rangkaian kegiatan hari kontrasepsi sedunia tahun 2024, lanjut Martin, akan di mulai dari 10 September 2024, dengan beberapa kegiatan. Di antaranya sosialisasi dan publikasi peringatan Hari Kontrasepsi Sedunia 2024 (September- Oktober 2024), telekonferense untuk menyapa Perwakilan BKKBN Provinsi di lokasi Pekan Pelayanan KB Serentak pada 10 September 2024 kepada provinsi terpilih.
Juga ada seminar umum pada awal Oktober 2024, Pekan Pelayanan KB Serentak (Pelayanan KB di seluruh Fasyankes, termasuk Fasyankes TNI) yang dilaksanakan secara serentak di seluruh provinsi di Indonesia. Dengan target sasaran 1.416.664 akseptor.
Puncak kegiatan Hari Kontrasepsi Sedunia akan dilaksanakan pada 26 September 2024 yang rencananya berlokasi di Temanggung, Jawa Tengah. Acara ini sekaligus berkolaborasi dengan kegiatan Pencanangan secara resmi kegiatan TNI Manunggal Air.(NJP)