Turut Diluncurkan Serentak, Ini Dia Profil BKB Mulya Asih Pangandaran

PANGANDARAN | WARTAKENCANA.COM

Warga Kabupaten Pangandaran patut berbangga. Salah satu kelompok kegiatan Bina Keluarga Balita (BKB) mereka masuk dalam daftar unggulan di Jawa Barat, yakni BKB Mulya Asih. BKB Holistik Integratif Unggulan (HIU) Mulya Asih turut diluncurkan secara serentak bersama 18 BKB lain di Jawa Barat pada Kamis, 23 November 2023.

Keberadaan BKB Mulya Asih terbilang spesial. Dia tidak berada di kawasan Pantai Barat Pangandaran yang menjadi pusat denyut nadi pariwisata maupun ibu kota kabupaten di Kecamatan Parigi. BKB Asih Mulya berada di Dusun Mulyasari, RT/RW 004/006, Desa Jadimulya, Kecamatan Langkaplancar, Kabupaten Pangandaran. Butuh waktu sekitar 1 jam dari titik sunset beach di Pantai Barat. Jalan meliuk plus tanjakan cukup curam di sela perbukitan memberikan sensasi tersendiri bagi siapa saja yang akan bertamu. Beruntung jalanan mulus mulai bibir pantai hingga titik akhir lokasi BKB.

Meski jauh dari keramaian, kiprah BKB Mulya Asih justru membanggakan. Prestasinya mampu bersaing di tingkat provinsi. Dia menjadi satu-satunya dari 121 BKB se-Kabupaten Pangandaran yang dianggap layak menyandang predikat unggulan atau HIU. Tentu, ini tidak lepas dari sejumlah inovasi yang digulirkan para pengelola dalam membina keluarga sasaran.

Ditemui di sela kegiatan peluncuran, Ketua BKB Mulya Asih Nanih menjelaskan, BKB Mulya Asih didirikan pada 2012 silam melalui Surat Keputusan Kepala Desa Jadimulya. Awal 2023, BKB diintegrasikan bersama bersama Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Cendana dan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Dahlia. Integrasi ini sekaligus mengatrol predikat Mulya Asih menjadi BKB Holistik Integratif (HI).

“Bertepatan dengan puncak peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) Tingkat Provinsi Jawa Barat pada 26 Juli 2023, BKB Mulya Asih diresmikan menjadi BKB HIU. Penetapan ini ditandai melalui Surat Keputusan Bupati Pangandaran. Alhamdulillah Pak Bupati sangat mendukung kegiatan BKB di Pangandaran,” ungkap Nanih.

Saat ini, sambung Nanih, anggota BKB Mulya Asih terdiri atas 25 keluarga, meliputi 20 keluarga yang di dalamnya memiliki anak di bawah dua tahun (Baduta) dan lima ibu hamil. Jumlah ini sekitar 39,7 persen dari total keluarga sasaran di Desa Jadimulya.

“Total sasaran sebanyak 63 keluarga, baik ibu hamil maupun keluarga baduta. Di luar 25 anggota BKB masih ada 27 keluarga baduta dan 11 ibu hamil yang belum menjadi anggota BKB. Mudah-mudahan ke depan seluruh keluarga sasaran bisa menjadi anggota BKB,” harap Nanih.

Lebih jauh Nanih menjelaskan, para pengurus BKB Mulya Asih terus menggulirkan sejumlah inovasi untuk mendorong ketercapaian sasaran. Setidaknya sudah ada empat inovasi yang diharapkan mampu meningkatkan ketercapaian program.

Pertama, Tabungan Sasaran BKB Mulya Asih (Tasbih). Melalui kegiatan ini setiap anggota BKB menabung secara sukarela untuk kemudian hasilnya digunakan bagi pemenuhan gizi keluarga. Kedua, Tabungan Ibu Hamil Sehat (Tahu Bulat) yang lebih kurang sama dengan Tasbih tetapi diperuntukkan bagi ibu hamil. Ketiga, Gulaku alias Grup WA Lancarkan Komunikasi yang selama ini dianggap efektif untuk membangun jejaring komunikasi dan pengendalian program. Ada lagi Kekasih, akronim dari Kunjungan Sasaran BKB Mulya Asih.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DKBP3A) Kabupaten Pangandaran Heri Gustari mengaku sangat mengapresiasi kiprah BKB Mulya Asih yang selama ini aktif menjadi lokomotif pencegahan stunting di tengah masyarakat. Sebagai unggulan, Heri optimistis BKB Mulya Asih mampu menjadi rujukan bagi BKB lain di Kabupaten Pangandaran dalam upaya percepatan penurunan stunting.

“Dari 121 BKB di Kabupaten Pangandaran, terdapat dua BKB Emas dan satu BKB HIU. Nah, BKB HIU ini diharapkan menjadi pusat percontohan sekaligus model percepatan penurunan stunting berbasis masyarakat. Jika seluruh BKB berdaya, insyaallah kita akan menjadi juara dalam penurunan stunting,” tandas Heri.

Sementara itu, peluncuran Mulya Asih sebagai BKB HIU berlangsung cukup meriah. Selain Kepala DKBP3A, turut hadir antara lain Camat Langkaplancar Acep Deni Firdaus, Kepala Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Pangandaran Mardalena Zebua, Ketua Tim Kerja Pusat Pelayanan Keluarga Sejahtera (PPKS) BKKBN Jawa Barat Arif Rifqi Zaidan, dan unsur penasehat BKB HIU yang melibatkan sejumlah pemangku kepentingan terkait dari organisasi perangkat daerah (OPD). Peluncuran ditandai dengan penandatangan komitmen para pihak terkait Komitmen Integrasi Lintas Sektor Pelaksanaan Kegiatan BKB HIU Kabupaten Pangandaran dan penyerahan BKB Kit dari Perwakilan BKKBN kepada pengurus BKB HIU Mulya Asih.

Di tingkat provinsi, puncak peluncuran berlangsung di BKB HIU Wijaya Kusuma, Desa Langensari, Kecamatan Langensari, Kota Banjar, dan diikuti secara virtual di 18 kabupaten/kota lain di Jawa Barat.  Peluncuran dihadiri Wali Kota Banjar Ade Uu Sukaesih, Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Barat Fazar Supriadi Sentosa, dan Direktur Bina Keluarga Balita dan Anak BKKBN Irma Ardiana yang hadir menyapa dari ruang kerjanya di Jakarta.

Di kabupaten dan kota lain, peluncuran BKB HIU turut dihadiri pimpinan daerah, unsur penasehat dari sejumlah OPD terkait, penyuluh keluarga berencana, para pemgelola dan kader BKB, dan pemangku kepentingan lainnya. Turut hadir dan melaporkan secara langsung para jurnalis dan perwakilan media yang tergabung dalam wadah Ikatan Penulis Keluarga Berencana (IPKB).(NJP)