Wihaji: Jarang Diajak Ngobrol Orang Tua Jadi Penyebab Anak Sibuk dengan Ponsel

“Saya bukan anti handphone, tetapi saya mencoba menyederhanakan yang paling sederhana. Ayo orang tua ajak anaknya mengobrol! Kalau sudah ngobrol saya yakin dengan sendirinya nanti akan ramah dengan anaknya masing-masing.”

Wihaji, Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga

JAKARTA | WARTAKENCANA.ID

Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (Kemendukbangga/BKKBN) Wihaji menilai permasalahan yang dialami anak salah satunya adalah orang tua mulai meninggalkan anaknya lebih banyak ngobrol dengan telepon seluler atau ponsel. Ini yang kemudian berdampak anak akan ngobrol dengan ponsel juga.

“Permasalahan anak dewasa ini adalah orang tua yang mulai meninggalkan anaknya karena sibuk ngobrol dengan yang lain khususnya handphone. Hal inilah yang berdampak anak menjadi lebih banyak ngobrol dengan yang lain (handphone) karena tidak ada komunikasi yang intens bersama orang tua,” ungkap Wihaji saat menghadiri menghadiri Deklarasi Bersama Gerakan Ramadan Ramah Anak di Jakarta pada Rabu, 5 Maret 2025.

Untuk mengatasi hal tersebut, Wihaji mengajak seluruh orang tua agar lebih banyak meluangkan waktu mengobrol bersama anak. Wihaji mendorong agar orang tua bisa memanfaatkan waktu bersama anak dengan mengobrol alih-alih bermain ponsel. Ini untuk meningkatkan kualitas hubungan dalam keluarga.

“Saya bukan anti handphone, tetapi saya mencoba menyederhanakan yang paling sederhana. Ayo orang tua ajak anaknya mengobrol! Kalau sudah ngobrol saya yakin dengan sendirinya nanti akan ramah dengan anaknya masing-masing,” imbuh Wihaji.

Ia menyebut, bahwa dalam memulai Gerakan Ramadan Ramah Anak tersebut, para orang tua tidak boleh membiarkan anaknya kehilangan waktu untuk saling mengobrol. Jika hal tersebut tidak dilakukan, anak-anak justru akan dengan mudah beralih ke ponsel.

“Untuk memulai gerakan Ramadan Ramah Anak, sederhana, ajak mereka ngobrol. Saya ulangi, ajak mereka ngobrol. Kalau enggak, anak-anak bapak ibu akan ngobrol dengan yang lain, dan saya pastikan mungkin ngobrol dengan handphone,” imbuhnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid. Ia meminta para orang tua agar dapat memanfaatkan waktu di bulan Ramadan dengan baik bersama keluarga, termasuk dengan anak.

Meutya pun meminta orang tua terus mendampingi anak-anaknya dalam mengakses informasi yang mereka dapatkan dari internet. “Jadikanlah keluarga sebagai teladan bagi anak-anak kita, dampingi mereka dalam mengakses informasi,” tutur Meutya.

“Ajak anak-anak diskusi tentang informasi yang mereka dapatkan, karena saat ini informasi tidak terbatas dan juga memiliki risiko tersendiri pada anak,” pungkasnya.(N)