Kunjungi SPPG dan Ibu Hamil, Mendukbangga Cek Kesiapan MBG di Majalengka

“Kami ingin memastikan bukan hanya kesiapan dapurnya, melainkan penyalurannya tepat sasaran. Bukan saja sampai di rumah sasaran, lebih dari itu memastikan MBG dikonsumsi oleh ibu hamil, ibu menyusui, dan balita non-PAUD. Jangan sampai yang makan itu bapaknya atau anggota keluarga lain yang bukan menjadi sasaran.”

Wihaji, Mendukbangga/Kepala BKKBN

MAJALENGKA | WARTAKENCANA.ID

Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga)/Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Wihaji mengunjungi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Dapur Mandiri Tiga Dara Utama di Jalan Abdul Halim, Majalengka, pada Senin pagi, 21 April 2025. Wihaji datang secara khusus untuk memastikan kesiapan uji coba program makan bergizi gratis (MBG) bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan balita nonpendidikan anak usia dini (non-PAUD).

Wihaji yang datang bersama Bupati Majalengka Eman Suherman tiba pukul 07.30 langsung disambut Kepala SPPG Dapur Mandiri Tiga Dara Utama Desi Ratna N dan sejumlah tim pengelola. Dia tampak masuk ke area terbatas yang menjadi pusat produksi MBG berkapasitas 3.500 porsi per hari tersebut. Butuh waktu sekitar 30 menit bagi Wihaji dkk untuk mengecek rangkaian produksi dan berdialog dengan para pegawai.

Alhamdulillah semuanya sudah siap. Dapur sudah beroperasi sesuai kapasitasnya. Sesuai arahan Bapak Presiden, kami Kemendukbangga mendapat tugas menyalurkan 10 persen dari kapasitas untuk sasaran ibu hamil, ibu menyusui, dan balita non-PAUD,” ungkap Wihaji usai meninjau SPPG.

Wihaji menjelaskan, kedatangannya bertujuan mengecek kesiapan uji coba MBG sasaran khusus ibu hamil, ibu menyusui, dan non-PAUD di Kabupaten Majalengka. Selain itu, pihaknya mengecek langsung proses penyaluran MBG yang dilakukan tim pendamping keluarga (TPK).

“Kami ingin memastikan bukan hanya kesiapan dapurnya, melainkan penyalurannya tepat sasaran. Bukan saja sampai di rumah sasaran, lebih dari itu memastikan MBG dikonsumsi oleh ibu hamil, ibu menyusui, dan balita non-PAUD. Jangan sampai yang makan itu bapaknya atau anggota keluarga lain yang bukan menjadi sasaran,” tegas Wihaji.

Untuk memastikan ketepatan sasaran tersebut, Menteri Wihaji langsung mendatangi tiga rumah sasaran di dua kelurahan di Kecamatan Majalengka menggunakan sepeda motor milik penyuluh keluarga berencama (PKB). Pertama, RT 15 RW 05 di Kelurahan Babakan Jawa. Kedua, RT 02 RW 07 di Kelurahan Munjul.

Dari pengecekkan tersebut, Wihaji menilai perlu adanya penyesuaian waktu pengiriman. Jika sebelumnya MBG diperuntukkan sebagai menu sarapan, pada saat uji coba terpantau waktu pengiriman melewati waktu sarapan. Karena itu, dia meminta agar paket MBG bisa dinikmati pada waktu makan siang.

“Tadi saya tanya, katanya sudah sarapan. Jadi, perlu diperhatikan agar waktunya digeser. Jangan sampai karena ibu hamilnya tidak makan, lalu dimakan sama bapaknya. Kami juga menemukan bahwa jarak SPPG dengan penerima sasaran ternyata cukup jauh. Perlu diperhatikan biaya pengirimannya,” kata Wihaji.

Di tempat yang sama, Bupati Majalengka Eman Suherman mengaku sangat bersyukur bisa dikunjungi Mendukbangga/Kepala BKKBN. Dia memastikan pihaknya siap mengawal program MBG di wilayahnya. Termasuk di antaranya MBG bagi kelompok sasaran khusus ibu hamil, ibu menyusui, dan balita non-PAUD.

“Kami di Majalengka memiliki 3.018 TPK. Semuanya siap untuk mendistribusikan MBG kepada ibu hamil, ibu menyusui, dan non-PAUD,” tandas Eman.

Eman optimistis pemberian MBG bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan non-PAUD mampu mempercepat penurunan prevalensi stunting di Kabupaten Majalengka. Saat ini, prevalensi stunting di Kabupaten Majalengka berkisar pada angka 21 persen.

“Kami sangat yakin stunting akan turun karena ibu hamil dan ibu menyusui mendapatkan gizi yang cukup. Dengan begitu, tidak ada lagi ibu hamil kekurangan gizi yang kemudian melahirkan bayi stunting,” ungkap Eman.(N)