Percepat Penurunan Stunting, BKKBN Dorong Gubernur Keluarkan Edaran

Salah satu hasil yang diharapkan dari audiensi ini adalah mendorong penerbitan surat edaran oleh Pj Gubernur kepada 27 kabupaten/kota di Jawa Barat terkait langkah nyata dalam mencapai target Jawa Barat Zero New Stunting. Diharapkan dengan adanya audiensi ini, sinergi lintas sektor yang lebih kuat dapat diciptakan dalam penanganan masalah stunting.

Fazar Supriadi Sentosa, Kepala BKKBN Jawa Barat

BANDUNG | WARTAKENCANA.ID

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Barat mendorong Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat mengeluarkan surat edaran kepada pemerintah daerah kabupaten dan kota untuk melakukan percepatan penurunan stunting di Jawa Barat. Permintaan tersebut mengemuka saat Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Barat Fazar Supriadi Sentosa melakukan audiensi kepada Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin di Gedung Sate pada Senin, 25 Maret 2024. 

Audiensi turut dihadiri Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Jawa Barat Iendra Sofyan, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Provinsi Jawa Barat Siska Gerfianti, dan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat Nina Susana Dewi. Dari BKKBN, Fazar juga turut didampingi Sekretaris Perwakilan Irfan Indriastono, Ketua Tim Kerja Hubungan Antarlembaga Advokasi Komunikasi Informasi Edukasi dan Kehumasan Herman Melani, Ketua Tim Kerja Pencegahan Stunting Dean Rosmawati, dan Koordinator Manajer Program Satuan Tugas Percepatan Penurunan Stunting Yulianto.

“Salah satu hasil yang diharapkan dari audiensi ini adalah mendorong penerbitan surat edaran oleh Pj Gubernur kepada 27 kabupaten/kota di Jawa Barat terkait langkah nyata dalam mencapai target Jawa Barat Zero New Stunting. Diharapkan dengan adanya audiensi ini, sinergi lintas sektor yang lebih kuat dapat diciptakan dalam penanganan masalah stunting,” ungkap Fazar sebagaimana dikutip akun Instagram BKKBN Jawa Barat.

Fazar menjelaskanb, pada audiensi tersebut pihaknya menyampaikan laporan intervensi spesifik dan intervensi sensitif dalam percepatan penurunan stunting di Jawa Barat. Pihaknya juga melaporkan hasil pelaksanaan Rembuk Stunting Provinsi Jawa Barat yang dihelat pada akhir Februari lalu. 

Menjawab pernohonan tersebut, Bey Machmudin menegaskan pihaknya berkomitmen untuk melakukan percepatan penurunan stunting di Jawa Barat untuk mencapai target penurunan prevalensi menjadi 14 persen pada 2024 ini.  Bey menilai komitmen bersama menjadi kunci dalam upaya mencapai target penurunan stunting secara signifikan di Jawa Barat. 

“Kita semua berharap bahwa langkah-langkah konkret yang diambil akan membawa dampak positif dalam menurunkan angka prevalensi stunting,” ungkap Bey.(NJP)