Dadi Roswandi Ingatkan Quick Wins Jangan Hanya Target Administratif

Kemendukbangga/BKKBN Jabar Evaluasi Capaian Kinerja 2024 dan Kinerja Quick Wins

“Mari terus bersinergi, bergerak cepat, dan bekerja tuntas demi pembangunan keluarga Jawa Barat lebih sejahtera. Tantangan pembangunan keluarga, kependudukan, dan pemberdayaan Masyarakat terus berkembang. Kehadiran lima quick wins merupakan langkah konkret untuk memberikan dampak yang cepat, tepat sasaran, dan berkelanjutan.”

Dadi Ahmad Roswandi, Kepala Perwakilan Kemendukbangga/BKKBN Jawa Barat

YOGYAKARTA | WARTAKENCANA.ID

Quick wins Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bukan hanya menjadi target administratif. Lebih dari itu, harus benar-benar membawa perubahan dan bermanfaat bagi masyarakat.

Kepala Perwakilan Kemendukbangga/BKKBN Provinsi Jawa Barat Dadi Ahmad Roswandi menegaskan hal itu saat memberikan arahan pada pertemuan Akselerasi Pencapaian Quick Wins Kemendukbangga Provinsi Jawa Barat melalui Evaluasi dan Kesepahaman Kinerja Program di Yogyakarta pada Kamis (12/6/2025). Dadi mengajak pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) yang membidangi kependudukan, pembangunan keluarga, dan keluarga berencana (Bangga Kencana) di Jawa Barat untuk berkomitmen dan menyatukan langkah serta semangat dalam melaksanakan quick wins.

“Mari terus bersinergi, bergerak cepat, dan bekerja tuntas demi pembangunan keluarga Jawa Barat lebih sejahtera. Tantangan pembangunan keluarga, kependudukan, dan pemberdayaan Masyarakat terus berkembang. Kehadiran lima quick wins merupakan langkah konkret untuk memberikan dampak yang cepat, tepat sasaran, dan berkelanjutan,” tandas Dadi.

Dadi mengungkapkan, dalam rangka menuju Indonesia Emas 2045, salah satu landasan transformasi yang digarap oleh Kemendukbangga adalah keluarga berkualitas, kesetaraan gender dan masyarakat inklusif. Lebih anjut upaya ini tertuang dalam upaya peningkatan ketahanan individu, keluarga, dan masyarakat untuk memastikan terbentuknya sumber daya manusia (SDM) berkualitas sebagai motor penggerak pembangunan.

Capaian Kinerja 2024

Lebih jauh Dadi menjelaskan, berdasarkan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Kemendukbangga/BKKBN Jabar 2024 menunjukkan adanya beberapa indikator kinerja yang belum mencapai hasil yang diharapkan. Hal ini ditandai dengan status capaian cukup dengan nilai capaian 70-79 persen, di antaranya jumlah keluarga yang melaksanakan pengasuhan dan pendampingan pembentukan karakter sebesar 74,96 persen.

Kemudian, Indeks Informasi Metode KB sebesar 71,97 persen dan persentase pelayanan KB pascapersalinan sebesar 78,60 persen. Dadi berharap sejumlah indikator kinerja tersebut mengalami kenaikan pada tahun yang akan datang.

“Adapun realisasi dana alokasi khusus (DAK), berdasarkan data yang bersumber dari aplikasi MORENA, realisasi DAK Subbidang KB Tahun Anggaran 2024 untuk fisik mencapai 90,81 persen. Sementara DAK Nonfisik mencapai 96,61 persen,” jelas Dadi.

Khusus quick wins, c⁠apaian program sampai dengan Mei 2025 masih masih terbilang rendah. Gerakan Orang Tua Asuh Peduli Stunting (Genting), dari target 207.189 keluarga berisiko stunting (KRS) baru terealisasi bantuan untuk 2.710 KRS. Jumlah orangtua asuh stunting (OTA) baru terhimpun 81 orang. Namun demikian, Kemendukbangga Jabar berhasil menyalurkan bantuan nutrisi senilai Rp 296,53 juta, jamban sehat dan rumah layak huni Rp 75 juta, dan akses air bersih senilai Rp 450 juta.

“Untuk Taman Asuh Sayang Anak (Tamasya), sampai Mei tercatat memiliki dua percontohan: TPA Dandelion Daycare Plus di Kota Depok dan TAS AI Alah di Ciamis. Untuk Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI), berdasarkan data LAPOR-GATIJABAR pada 8 Juni pukul 10.00 WIB, ayah/calon ayah yang telah teredukasi sebanyak 2.690 orang dari target 251.547orang,” urai Dadi.

Pada quick wins keempat, Lansia Berdaya (Sidaya), saat ini tercatat 4.949 lansia telah mendapatkan pelayanan Kesehatan. Kemudian, 119 lansia mengikuti sekolah lansia bina keluarga lansia (BKL), dan 16 kader BKL mengikuti pelatihan perawatan jangka panjang. Selain itu, terdapat dua calon percontohan lansia berdaya, yaitu BKL Langkap Lancar di Kabupaten Pangandaran dan BKL Cilengkrang di Kabupaten Bandung.(NJP)